Bagaimana berdagang tidak pakai modal? Ada banyak cara bila kita ingin menjadi pengusaha, karena kalau sudah pengusaha besar rata rata gak usah pakai modal. Bahkan utang ke bank juga tidak perlu, bank itu hanya dibutuhkan buat menyimpan uang dan dijadikan jaminan. Semacam importir itu perlu membuat bank guaranty dengan menyediakan uang kira kira 200 juta, tapi Bank berani menjamin pembelian kita sampai dengan 1 milyar karena kita import barang dari luar negri hanya dengan LC. Jadi ya gak rugi nyimpen di Bank sampai 200 juta buat jaminan.
Pedagang kecil emang jaminannya lebih kecil seperti cukup dengan BPKB motor, atau hutang buat modal, dengan jaminan bisa bermacam-macam di Bank. Yang dibutuhkan sebernarnya adalah armada, inipun tinggal bagaimana kita mau mulainya. Kalau dah punya motor sebenernya sudah cukup asal mau kerja keras. Sehari harus mau bolak balik 10 kali, misalnya menjual telor karena daya angkutnya paling 4 krat yang berat totalnya 60 kg, per krat bisa untuk 10 ribu, kalau mau 4 kali kirim jadi bisa untung 40 rb x 4 = 160,000 sehari.
Dagang barang barang lambat memang banyak yang dapat tempo sampai bisa 1 – 2 bulan, tapi biasanya dijual juga susah. Dijual modal juga susah apalagi dijual untung, kebanyakan barang barang beginian dijual dengan rugi. Dengan rugi 1,5 juta kita bisa mendapatkan uang sebesar 30 juta, terus bagaimana cara memutar uang yang 30 juta ini dengan cepat.
Ada banyak jenis barang dengan putaran cepat per hari bisa 15 juta atau bahkan bisa 30 juta dengan 1 jenis barang. Nah barang apa itu? Cobalah main ke pasar pasar, barang disini bisa berputar dengan omset milyaran dalam 1 hari, jadi mau main dimana kamu? Tanyalah barang yang berputar cepat dalam 1 hari. Kalau kita rajin rajin bertanya ke pasar tentu tahu barang apa yang bisa berputar dengan cepat.
Selama 1 bulan dengan memutar barang cepat harus bisa menghasilkan sebesar modalnya, kalau gak bisa berarti barangnya salah. Karena tidak bisa berputar dalam 1 hari dalam 1 kali pembelian.
Lantas barang apa yang bisa dijual dengan cepat dan bisa untung besar? Salah satu temenku adalah pedagang jamur merang, kalau jamur merang ini di putar dalam satu kota kecil emang akan lambar apalagi di daerah sentra jamur yang harganya sudah lebih murah tentunya, jadi walaupun untung tentu tidak akan besar dan jumlah omsetnya gak bisa besar. Tapi kalau di Jakarta tentu lain bukan, harga bisa tinggi tapi modalnya paling 75% nya saja. Kalau di daerah setempat emang bisa untung 25% juga tapi omset terlalu kecil, walaupun begitu buat makan tiap hari sih ketutup lah.
Kalau dagang telor kita harus mau kirim 1 hari 75 tempat maka kita bisa untung kotor 500,000 satu hari. Sanggup gak? Kalau dalam 30 hari kita bisa mengantongi untuk kotor 15 juta, kalau dikurangi pengeluaran 6 juta maka masih sisa 9 juta. Nah ini sama dengan modal telor buat tiap hari. Padahal ini baru hitungan 1/3 dari hutang diatas, nah kalau hutangnya 30 juta maka paling sedikit kita bisa untung 1 bulan 30 juta dan selanjutnya kita bisa beli cash sebesar 30 juta.
No comments:
Post a Comment