Tuesday, July 13, 2010

Bagaimana Mengubah Nasib Seperti Negara China

Kita sebagai manusia tidak bisa mengubah yang namanya “Takdir” atau kehendak Allah. Tapi kita tidak tahu bagaimana sebenarnya takdir kita, apakah kita itu ditakdirkan untuk menjadi orang miskin, orang kaya atau orang yang akan terjerumus kedalam jalan yang sesat, kita tidak tahu. Tapi di dalam Al-Qur’an sangat jelas bahwa kita diwajibkan untuk terus berusaha sehingga apa yang kita upayakan itu Insya Allah mendapat ridho dari Allah swt. Allah hanya mengatakan bahwa yang akan mendapat pahala adalah usahanya, bukan hasilnya, karena hasilnya itu Allah yang akan menentukan. Sebenarnya saling kait mengkait, antara usaha – pahala – hasil. Tapi begitulah ketentuannya, sehingga terkadang kita sudah berusaha keras dan hasilnya juga sudah di depan mata, tiba tiba ada rintangan dan mendadak lenyap hasilnya, bahkan modalpun bisa ikut hilang, naudubilah. Berarti kita terkena musibah atau memang sedang diuji ketabahan kita.


Cina sebagai negara dengan ekonomi kuat sekarang ini menjadi ancaman bagi negara negara maju lainnya seperti, Jepang, Amerika dan negara negara Eropah. China itu sebenarnya negara tua yang dari pertama kali sejarah dunia ini ditulis China sudah merupakan negara maju, maka dari kisah kisah sahabat Nabi saja mengatakan carilah ilmu sampai ke negri china. Tapi usahanya baru terlihat nyata akhir akhir ini, mungkin dulunya sering mendapat kendala dan kegagalan. Mobil china saat ini telah mencapai penjualan terbesar di dunia, dibanding dengan negara negara Eropah, Amerika dan Jepang yang sudah sejak lama mengeksport mobilnya. Teknology china bahkan sudah merambah ke mesin mesin industry, kemaren di tempat saya bekerja, baru di jalankan pabrik yang pure dari China, hasilnya lumayan bagus, bahkan mengalahkan produk Jerman. Pabrik buatan jerman yang belum lama dijalankan bahkan ditutup karena sering bermasalah dan mengahsilkan produk gagal dan memboroskan. Dengan menambah satu line pabrik buatan china ini, membuat pabrik yang buatan Jerman ini di stop, apa gak hebat, padahal harganya jauh lebih murah. Mau gak mau emang kita harus mengakui bahwa China ini negara adidaya dengan kemampuan yang lengkap. Barang yang mengandalkan quantity dan price, OK tapi barang dengan mengandalkan quality juga mulai banyak teruji.

Sejak pemerintahan Gusdur yang membuka pintu gerbang bagi perdagangan dengan China semakin membuka mata kita bahwa banyak sekalli produk china yang murah dan mengalahkan produk lokal, seperti alat alat tulis, barang electronic, spare part mobile and motor dan akan semakin merambah kemana mana. Dengan masuknya produk produk china yang murah dan disukai oleh warga Indonesia ini, membuat kita juga semakin membuka mata dan sadar bahwa, banyak sekali jenis produk yang bisa kita buat sendiri. Dengan teknology industry rumah tangga yang semakin dikembangkan sehingga bisa menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik dan bisa dibuat dengan cepat.

Kita harus mengubah pola pikir kita dengan cepat dan harus mampu mengimbangi perubahan jaman, tidak bergantung pada pendidikan formal yang hanya menggembleng dengan bimbel, membayar mahal bimbingan belajar, tapi hasilnya tidak jelas. Harus memiliki banyak alternative jalan menuju ke depan, tidak melulu mau masuk perguruan tinggi negri saja, tapi harus dengan punya alternatif lain yang kalau bisa lebih baik. Harus berpikir kreatif, kalau gak mampu sekolah ya langsung putuskan usaha tapi dengan arah yang jelas, dengan tujuan yang jelas, tidak asal jalan. Sambil berjalan kita berpikir untuk memperbaiki, sistem, cara cara, mencari yang lebih baik dan sebagainya. Semua harus berjalan dalam tempo yang singkat, tidak butuh waktu tahunan seperti kuliah, dunia ini berubah dengan cepat.

No comments: