Thursday, April 29, 2010

Rangkuman Pengalaman Bisnis Buruk

Bisnis sering tidak berjalan dengan mulus, bahkan sering sekali berakibat fatal. Bukan saja usahanya bangkrut, tapi harta bendanya semua terjual habis yang lebih tragis lagi masih menyisakan hutang ke supplier yang belum bisa dibayar. Penyebab hancurnya bisnis bisa karena berbagai hal, misalnya sebagai berikut:

  1. Berpartner dengan mitra bisnis yang nakal, egois, terlalu ambisius, tidak sabaran, terlalu ingin cepat besar. Mitra bisnis ini bisa menyebabkan kehancuran yang fatal, meninggalkan hutang besar.
  2. Bisnis dijalankan sepenuhnya pada orang lain yang tidak profesional, dan hanya mengharapkan keuntungan saja. Ini paling menyebabkan modal kita habis, tidak dapat uang kembali sepeserpun.
  3. Pengeluaran yang terlalu besar, bisa karena untuk membeli hal hal yang kurang perlu, atau ada wanita penggoda yang menghabiskan uang, senang judi dan hal hal lain yang menyebabkan pengeluaran terlalu besar atau untuk keperluan politik. Kehancuran bisnis jenis ini juga bisa berakibat fatal sama halnya seperti no. 1 diatas.
  4. Kerugian yang terus menerus, lebih besar pasak dari pada tiang. Pengeluaran tak terduga berjalan terus, sementara pemasukan tidak meningkat sehingga secara total menderita kerugian. Ciri cirinya biasanya penyuntikan dana yang terus menerus guna menjalankan perusahaan. Kerugian ini akan menghentikan usaha tapi biasanya tidak sampai menghabiskan aset, tapi modal kerja akan habis. Yang akan tersisa adalah besi besi tua, jika tidak langsung dijual.
  5. Kalah dalam kompetisi, produk tidak dapat bersaing dipasaran, sehingga barang tidak bisa dijual, pemasukan sedikit dan usaha terhenti. Kerugian minimal akan terjadi di bisnis, karena berhenti, modal barang masih ada tapi tidak bisa menjual dengan harga normal.
  6. Penjualan barang tempo, dan terjadi kemacetan di piutang, tagihan tidak terbayar, tapi memaksakan pembayaran dengan meminjam pinjaman jangka pendek yang menyebabkan beban bertambah. Jika mempunyai pinjaman yang lain juga misal pinjaman jangka panjang dengan jaminan, ini juga bisa menyebabkan kebangkrutan yang fatal. Usaha terhenti, barang habis buat bayar pinjaman jangka pendek, rumah disita. Tergantung jumlah pinjaman yang dipunyai. Akibat awal mungkin banyak barang yang hilang tapi tidak pernah dicek, yang akibatnya tidak bisa dideteksi lebih awal.
  7. Pembelian tempo dan penjualan tempo, tapi tidak seimbang antara uang masuk dan keluar, menyebabkan cash flow terganggu, ditambah banyak kehilangan barang, ini beresiko pada minus yang dalam waktu singkat bisa totalnya besar. Cicilan ke bank juga besar sehingga untung – cicilan – biaya – kehilangan bisa minus. Jika 1 hari kehilangan 100 ribu saja maka dalam 1 bulan bisa minus 3 juta. Keuntungan tipis, penjualan meningkat, biaya terlalu besar, sehingga secara total bisa minus 5 juta. Dalam waktu 10 bulan sudah minus 50 juta. Padahal tidak seperti itu, jika bulan pertama minus 1 juta, omset bulan berikutnya akan menurun. Bulan kedua bisa minus 2 juta, bulan berikutnya 4 juta, berikutnya 6 juta. Jadi secara total pas 10 bulan bisa minus 100 juta. Inilah faktanya.

No comments: