Tuesday, May 5, 2009

Bekerja Yang Benar

Bekerja keras terus tidak baik, karena tentu saja akan terlalu capek dan yang pasti jadi gak bisa mikir, sehingga usaha gak bisa berkembang. Padahal berfikir itu penting, bahkan sebelum kita bertindak untuk melakukan hal kita harus berfikir dahulu. Kalau hanya bekerja keras terus tanpa berfikir itu seperti Kerbau, dari dulu sampai sekarang ya begitu terus gak pernah maju, bisanya disuruh terus dan sampai kiamat kerbau itu gak bisa meningkatkan karirnya menjadi yang menyuruh. Cara kerja kerbau selamanya hanya bisa disetir dari belakang gak akan bisa berada dibagian yang nyetir.

Bekerja dengan otak saja juga bisa repot karena hasilnya gak riil, gak bisa segera diterapkan. Contohnya para peneliti baik yang amatiran maupun yang karyawan, hasil risetnya tidak bisa langsung dipakai, harus dibuktikan dulu, dan ini membutuhkan waktu yang tidak sedikit, sedangkan selama menunggu hasil sungguhan keburu perut sudah kelaparan. Mending kalau terus hasilnya bisa dipakai, dari sekian banya riset paling hanya 3% yang bisa diimplementasikan.

Kerja smart atau kalau bahasa Indonesianya kerja cerdas, atau kalau diistilahkan bahasa yang lain bisa dikatakan licik. Kerja cara ini memang membuat kita enak, kerja sedikit tapi hasilnya maksimal, tapi kebanyakan membuat orang lain sakit hati. Contohnya adalah para calo, missal calo mobil. Waktu orang gak tahu kalau dia itu calo, memang kita mau saja melalui lantaran calo ini, tetapi kalau kita tahu missal jual mobil dengan harga Rp. 60.000.000 terus ditawar ama calo ini jadi sampai Rp. 58.000.000, dengan berbagai alasan yang kadang tidak masuk akal, sehingga pembeli mau melepas dengan harga Rp. 58.000.000. Tapi setelah tahu bahwa ternyata mobil dijual dengan harga Rp. 60.000.000 dan calo untung 2 juta tanpa mengeluarkan dana sepeserpun, tentu saja penjual jadi kecewa, karena merasa sayang mengeluarkan 2 juta. Beda kalau calo ini bermodal, sehingga gak perlu tahu mobil akan dijual berapa. Calo di Bank missal, orang mau menukar duit dolar ke Rupiah, kurs dolar ke rupiah di Bank missal Rp. 10.000 sama calo kemudian disuruh melalui dia dengan alasan yang lama ngantri lah dan sebagainya, sehingga si penukar uang ini mau melalui calo ini. Setelah tahu kursnya missal beda Rp. 500,- per dolar maka si penukar uang ini merasa kecewa, karena ternyata tidak serumit yang dikatakan si Calo.

Maka kalau kerja itu tidak perlu membabi buta, kita kadang harus bekerja keras, harus mau bersusah payah, harus mau ngantri, tapi juga harus berfikir sebelum bekerja. Sehingga tidak dibodoh bodohi orang lain. Setiap transaksi harus jelas, jadi saling ikhlas dan tidak ada sakit hati. Begitu...

No comments: