Dalam bisnis selalu ada untung dan rugi, bisnis dengan keuntungan tipis bisa terjadi bila bisnisnya hanya mengandalkan perbedaan harga beli dan harga jual. Bisnis dengan sedikit memodifikasi bisa untung lebih besar paling sedikit 10%. Misal dengan mengemas, atau memotong, dengan kata lain memasukkan sedikit unsur layanan tambahan ke dalam barang tersebut.
Bisnis dengan keuntungan besar bisa juga dilakukan pada industry atau produksi, atau bisnis dengan resiko tinggi. Bisnis jenis ini biasanya menguntungkan bisa sampai 20%. Tapi bisa juga merugi sampai 20% juga, nah inilah yang disebut dengan bisnis resiko. Misalnya juga bisnis mobil, bisnis ini bisa hanya jual beli dengan keuntungan 5 sampai 10% atau dengan resiko, misal beli mobil yang rusak dengan harga murah terus kita betulin, untungnya bisa lebih dari 20% tapi bisa juga merugi sampai 20% juga.
Contoh bisnis dengan keuntungan besar dan ganda misalnya bisnis budidaya jamur merang, jika berhasil untungnya bisa mencapai 100% tapi jika gagal bisa fatal rugi 100%. Tetapi semua itu ada ilmunya, semakin tinggi ilmunya seseorang maka semakin jarang mengalami kegagalan. Jadi gagal dalam sekali melakukan bisnis ini seharusnya jangang membuat jadi kapok karena ilmunya itu memang mahal bayarannya. Jika bisnis budidaya jamur dipadu dengan bisnis lanjutannya maka untungnya bisa lebih besar lagi misal, sisa kompos jamur digunakan lagi untuk menanam cabe, atau digunakan untuk campuran pembesaran belut. Nah inilah yang dimaksud dengan keuntungan ganda, karena sebagian modal awal sudah disediakan dari hasil usaha terdahulu.
Jadi masalah bisnis tergantung pilihan mana yang akan ditempuh itu terserah anda, mau jalan aman atau mau jalan resiko tapi dengan keuntungan besar. Tapi pada intinya adalah orang yang berilmu itu akan dengan mudah memperoleh penghasilan besar. Karena itu menuntut ilmu itu wajib hukumnya. Kalau kita hanya mengandalkan harta, maka kita jadi sibuk menjaga harta kita agar tidak berkurang, tapi jika yang kita miliki adalah ilmu maka ilmu itu yang akan menjaga kita dari ketelantaran.
No comments:
Post a Comment