Menurut Hardinsyah, glukosa yang terdapat dalam buah yang memiliki nama latin Phonex dactylifera ini, mudah digunakan untuk sumber energi tubuh sehingga cepat memulihkan stamina. "Maka sangat baik untuk berbuka," ucapnya singkat.
Sebagai sumber energi jangka panjang, ia melanjutkan, karena di dalam buah ini terdapat zat besi dan asam folat. Asam folat sangat penting pada periode pembentukan dan pertumbuhan sel. Kita membutuhkan zat ini untuk memproduksi sel darah merah dan mencegah anemia. "Zat besi dan asam folat bisa meningkatkan butir darah merah, sehingga berguna untuk stamina jangka panjang," tutur Hardinsyah.
Selain itu, menurutnya, buah kurma juga mengandung vitamin, mineral, dan polifenol yang merupakan sejenis antioksidan. Antioksidan berguna untuk menangkal radikal bebas atau menangkal racun. "Kita kerap terpapar zat beracun dari mana-mana. Puasa adalah proses cleansing (pembersihan). Dengan kurma proses cleansing itu bisa lebih baik," jelasnya.
Anda bahkan tak membutuhkan sekantong penuh kurma untuk memulihkan tenaga. "Cukup 3-5 butir tiap kali berbuka. Karena kita sudah ada nasi. Berbuka secukupnya dengan kurma, shalat, baru makan besar," demikian saran Hardinsyah.
Meskipun demikian, sebaiknya Anda tak sembarang memilih kurma yang banyak dijajakan di pasar. Anda harus memilih kurma dengan kualitas yang baik. Cara memilihnya, menurut Hardinsyah, adalah sebagai berikut:
1. Selaput luar atau kulit arinya tidak rusak.
2. Tidak ada pelumuran gula atau madu, sehingga tidak lengket saat dipegang.
3. Warnanya coklat-merah-kekuningan.
4. Bentuknya besar, bukan kecil-kecil.
5. Dikemas dengan baik.
6. Terdapat izin dari Departemen Kesehatan.
Hardinsyah juga mengatakan, sebaiknya Anda tidak membeli kurma yang dijual karungan di pasar. Karung yang tidak terjamin kebersihannya (ditambah lingkungan pasar yang juga tidak bersih, membuat kurma berdebu, kumuh, dan kotor. "Selain itu kerap terdapat pasir dan potongan serat," kata Hardinsyah.
No comments:
Post a Comment